J
Karya Sujiani
Chapter 1
Takdir memang sudah ketentuan yang Di Atas, entah nanti masa depan kita akan seperti apa, entah nanti hidup kita akan di isi dengan siapa. Semuanya sudah ada yang mengatur tapi kita bisa memilih dan meminta hidup seperti apa yang kita inginkan. Seperti keinginan untuk bersama kembali orang yang dulu menghiasi hari kita di hari kemudian nanti.
Tiwi menatap langit biru dengan dalam, wajahnya yang putih bersinar terkena sinar matahari pagi itu. Dia perlahan-lahan menutup matanya, mata yang berwarna coklat itu terlihat sedang cemas dan risau seperti ada masalah yang sedang ia hadapi. Tiba-tiba 4 orang gadis yang sebaya dengannya mendatanginya dari arah belakang.
“Wi, kita masuk ke kelas yuk.” Ajak gadis yang bernama Salsa
“Iya Wi, bel masuk udah bunyi daritadi mending kita ke kelas deh sekarang” Ajak gadis lain yang bernama Yuli. Tapi, sayangnya Tiwi tidak memberi respon apapun. Ia tetap menutup matanya sambil menikmati sinar mentari pagi yang menerpa wajahnya.
“Ayolah Wi, lo jangan kayak gini dong. Pulang sekolah kita ke rumah sakit deh jenguk Aji.” Tawar Pio,
“Iya Wi, kita juga nanti sekalian singgah beliin Aji kue kan hari ini dia ulang tahun.” Ingat Rizka.
Saat sedang sibuk membujuk Tiwi yang daritadi tidak memberikan respon apapun, seorang gadis tiba-tiba datang dengan wajah yang agak marah dan menarik tangan Tiwi cukup kasar sampai-sampai Tiwi kaget dan akhirnya membuka matanya.
“Sampai kapan lo mau kayak gini? Lo pikir dengan bersikap kayak gini Aji bakalan cepat sadar?! Hah?! Kemana sih otak lo perginya Wi?! Kemana Tiwi yang dulu gue kenal?! Lo pikir Aji bakalan suka kalau ngeliat lo kayak gini?! Jawab gue!!” Omel gadis berambut coklat yang bernama Uji. Tanpa menjawab pertanyaan dari Uji, Tiwi langsung lari entah kemana. Ke 5 temannya hanya bisa menghela napas sambil melihat teman mereka dengan Iba.
Aji adalah pacar Tiwi yang masuk rumah sakit karena kecelakaan dan koma hampir 2 bulan, dan hari ini tepat tanggal 24 November hari ulang tahun Aji, tapi Aji tidak kunjung sadarkan diri. Justru, kondisinya akhir-akhir ini memburuk.
 |
J Karya Sujiani |
*Pulang sekolah
“Tiwi yuk pulang barena sekalian kasih Aji surprise yahyah?” Ajak Salsa sambil menggandeng tangan Tiwi dari belakang.
“Iya, Wi gue juga lagi pengen banget makan kue yah Wi?” Bujuk Pio,
“Iyadeh, terus kita naik apa?” Jawab Tiwi sambil tersenyum tipis.
“Naik mobil gue ajah” Ucap Uji dari belakang dengan dingin sambil berjalan mendahului 4 orang temannya dan Tiwi.
*Perjalanan menuju rumah sakit
“Wah, kue pilihan lo emang keren yah Wi. Nggak salah Aji milih lo jadi pacarnya, selera lo emang kece” Puji Rizka sambil menatapi kue yang ada di atas pangkuan Tiwi. Tiwi hanya tersenyum kecil sambil kembali menatap di luar jendela mobil. Diam-diam ternyata Salsa, Pio,Yuli, dan Uji memerhatikan Tiwi yang ternyata sepanjang jalan tadi terus mengeluarkan air mata. Yuli, yang duduk di depan bersama Uji juga ikut menitikkan air mata melihat teman dekatnya itu menangis, mereka benar-benar kasihan dengan Tiwi, semenjak Aji koma Tiwi benar-benar terlihat seperti mayat hidup. Hidupnya benar-benar tidak jelas, dan bahkan dia sudah jarang bicara dia terlihat seperti orang bisu.
Profil Penulis:
Nama Sujiani J, lahir 27 sept 1998, sekolah di SMAN 4 Kendari. alhamdulillah punya banyak teman, want to know more about me? contact me on twitter @Sujiani_. Makasih udah mau baca